
Apapun yang kita lakukan terhadap orang lain sesungguhnya kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Kita baru akan menyadarinya jika kita telah meninggalkan dunia ini. Disini orang dapat hidup tanpa nurani. Tetapi tidak di akhirat!
Oleh: Ali Sina (11 September 2013)
Sejak saya mempublikasikan pandangan-pandangan saya mengenai akhirat saya telah menerima beberapa pertanyaan yang akan saya jawab dalam artikel ini. Saya berharap ini akan menjadi artikel yang terakhir mengenai topik ini karena saya ingin kembali membahas topik mengenai Islam.
Orang Muslim juga mengatakan bahwa akhirat itu ada. Bukankah kita tidak setuju dengan pernyataan mereka? Bagi kita pernyataan itu tidak berdasar.
Ada cukup banyak bukti untuk mendukung adanya akhirat. Saya telah menunjukkan beberapa kasus pengalaman menjelang ajal dalam Why I believe in God and the afterlife now. Saya akan terus menambahkan daftarnya saat saya menemukannya lagi. Sains berdasarkan pada bukti. Jika kita menyangkali bukti maka kita menyangkali sains.
Fakta bahwa Muhammad juga mengatakan bahwa ada kehidupan sesudah kematian tidak menjadikannya orang benar. Saat ini semua orang percaya pada hidup sesudah kematian. Ia menggunakan keyakinan ini sebagai sarana untuk menipu dan memanipulasi banyak orang.
Mengapa tidak semua orang yang mempunyai pengalaman menjelang ajal melaporkan telah melihat “dunia lain”?
Menurut sebuah studi terhadap ratusan kasus pengalaman menjelang ajal, satu dari 5 orang telah mengalaminya. Mengapa yang lainnya tidak mengalaminya masih menjadi teka-teki bagi para peneliti. Namun demikian, kita tidak berasumsi bahwa ada orang-orang yang mempunyai roh/jiwa dan yang lainnya tidak.
Anda tidak menyebut soal karma. Tanpa karma tidak ada keadilan.
Rasionalitas di balik karma adalah bahwa jika anda melakukan kejahatan dalam hidup ini, dalam reinkarnasi anda berikutnya anda akan berkasta lebih rendah atau bahkan menjadi binatang dan akan dihukum menjalani hidup yang menyedihkan hingga anda membayar kewajiban-kewajiban anda kepada alam semesta. Masalahnya, keyakinan ini bertentangan dengan kasih Tuhan yang tidak bersyarat, dan oleh karena itu juga bertentangan dengan kesempurnaan-Nya. Kasih Tuhan tidak bersyarat, seperti halnya sinar matahari yang menyinari baik orang yang jahat maupun orang yang baik dengan tidak membeda-bedakan.
Apakah anda mengatakan bahwa pembunuh massal seperti Hitler dan Stalin sama dikasihi Tuhan seperti Ibu Teresa?
Ya. Tuhan tidak membeda-bedakan. Ia mengasihi semua orang dengan cara yang sama. Ia bahkan mengasihi binatang-binatang dan pohon-pohon seperti halnya Ia mengasihi manusia. Kasih adalah natur-Nya. Ia tidak dapat melakukan hal yang lain selain mengasihi.
TETAPI, disini ada “tetapi” yang besar. Walaupun tidak ada penghakiman oleh Tuhan dan oleh karena itu tidak ada penghukuman, namun setiap pikiran, perkataan dan perbuatan mempunyai konsekuensinya. Jika anda memasukkan tangan anda ke dalam api, pasti akan terbakar. Tidak seorangpun yang menghukum anda. Anda sendirilah yang menanggung akibatnya karena telah melanggar hukum alam. Demikian pula, jika kita melanggar hukum rohani maka kita akan menanggung konsekuensi dari tindakan kita dan itu terjadi segera setelah pelanggaran itu terjadi, sama halnya jika kita melanggar hukum fisik. Satu-satunya perbedaan adalah kita tidak menyadarinya hingga kita meninggalkan dunia ini.
Orang dalam video ini menjelaskan bagaimana kita membayar tindakan-tindakan kita. Bagaimana orang memposisikan diri?
Individualitas kita adalah sebuah ilusi. Kita semua adalah satu esensi. Lihatlah jari-jari anda. Jika anda menutupi telapak tangan anda, maka jari-jari anda seakan-akan terpisah dan saling berjauhan satu sama lain. Tetapi jari-jari anda berasal dari satu telapak tangan. Jika satu bagian dari tubuh kita disakiti, seluruh bagian tubuh kita akan merasa sakit. Kita terdiri dari tubuh dan jiwa. Jiwa kita adalah kepingan-kepingan Tuhan. Ada juga teori yang mengatakan bahwa seluruh alam semesta terbuat dari satu elektron. Partikel-partikel dapat berada dalam dua atau di banyak tempat berbeda pada saat yang bersamaan. Jika demikian kasusnya, maka anda dan saya serta segala sesuatu dalam alam semesta ini terbuat dari partikel yang sama. Oleh karena itu, kita berasal dari satu sumber yang sama, baik secara spiritual maupun secara fisik. Kita tidak dapat melihat kemanunggalan tersebut dalam eksistensi kita sekarang ini. Jika kita telah melewati “pintu gerbang” dan memasuki “dunia yang berikutnya” maka kita akan dapat melihat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan kepada orang lain sesungguhnya kita lakukan untuk diri kita sendiri. Setiap kepedihan dan setiap sukacita yang anda berikan kepada orang lain akan kembali kepada anda 100%, tidak kurang dan tidak lebih. Namun demikian, dunia yang berikutnya/akhirat tidak mengenal waktu. Kekekalan dan satu kejadian adalah sama. Oleh karena itu, walaupun kepedihan yang anda timbulkan terhadap orang lain dalam dunia ini hanya akan berlangsung dalam waktu yang singkat, anda akan merasakan kepedihan itu sepanjang masa.
Karma juga berdasarkan pada prinsip sebab dan akibat.
Karma adalah suatu bentuk penghakiman dan penghukuman. Jika kita dikirim kembali ke dunia ini untuk menderita karena dosa-dosa yang telah kita perbuat di masa lalu, maka ini adalah penghukuman. Dampak dari tindakan kita akan langsung dirasakan, tetapi kita baru menyadarinya saat berada di dunia yang berikutnya ketika tabir telah disingkapkan.
Masalah lainnya mengenai karma adalah ketidakadilannya dalam menghukum seseorang; karma tidak mengatakan kepada orang itu ia dihukum oleh karena kejahatannya yang mana. Jika dunia ini diibaratkan sebuah sekolah, seperti yang diyakini oleh beberapa agama, kita harus diberitahu pelajaran apa saja yang harus kita pelajari. Bagaimanakah Tuhan yang penuh kasih dapat menghukum orang tanpa terlebih dahulu memberitahukan pada mereka alasannya dan bagaimana kita dapat mempelajari sesuatu jika kita tidak diberitahu pelajaran-pelajaran apa yang harus kita pelajari?
Karma adalah doktrin yang salah, dan sama seperti semua doktrin yang salah lainnya, doktrin ini berbahaya. Doktrin ini membuat orang tidak peduli terhadap keluhan orang yang menderita. Doktrin ini mengajarkan bahwa mereka yang kurang beruntung di antara kita pantas menerima kemalangan mereka itu.
Keyakinan-keyakinan yang salah selalu berbahaya. Mungkin inilah parameter yang terbaik untuk mengetahui apakah sebuah doktrin benar atau salah. Jika sebuah doktrin bermanfaat bagi masyarakat, kemungkinan besar doktrin itu benar. Jika berbahaya bagi masyarakat, maka kemungkinan besar salah. Sebagai contoh, sebuah doktrin yang menganjurkan kebencian dan perang, seperti Islam, pastilah doktrin yang salah. Karma menganjurkan pengelompokkan/apartheid dan sistem kasta.
Jika anda percaya bahwa penderitaan anda adalah penetapan ilahi, perjuangan untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik akan menjadi sesuatu yang keliru. Tulah terbesar yang telah menghalangi kemajuan India adalah sistem kasta, yang merupakan akibat dari keyakinan akan karma.
Kita tidak datang ke dalam dunia ini untuk dihukum atau untuk belajar sesuatu, seperti yang dikatakan orang Muslim: untuk diuji. Hati nurani kita bukanlah ciptaan Tuhan; melainkan itu adalah kepingan Tuhan. Nurani kita tidak diciptakan dan tidak bercacat. Ia dapat dikotori, sama seperti air yang dapat dikotori. Namun air yang paling kotor sekalipun dapat dipulihkan hingga menjadi murni kembali. Demikian pula dengan jiwa kita.
Segala sesuatu yang ada pada Tuhan juga ada pada kita. Pikirkanlah mengenai tubuh anda. Anda terbuat dari 100 trilyun sel. Setiap sel mengandung cetak biru diri anda seluruhnya. Keseluruhan diri anda ada dalam tiap sel. Demikian pula, keseluruhan diri Tuhan hadir dalam diri tiap orang. Setiap jiwa adalah gambaran Tuhan.
Kita mengetahui segala sesuatu yang diketahui Tuhan. Pengetahuan itu tersembunyi bagi kita sementara kita masih berada dalam bentuk fisik ini. Dalam dunia ini kita hidup dalam keterasingan. Kita seperti molekul air di tanah kering. Kita tidak mempunyai ingatan akan lautan yang merupakan asal kita. Tetapi ketika kita kembali kepada sumber kita, kita menjadi satu dengan sumber kita dan kita mengingat kembali semua pengetahuan yang dimilikinya. Mengingat Tuhan berarti mengingat kembali dengan semua jiwa dan menemukan kembali kemanunggalan kita dengan alam semesta.
Jadi jika kita tidak datang ke dalam dunia untuk belajar, lalu apa tujuan kita ada dalam dunia ini?
Kita datang ke dunia ini untuk mengalami keberadaan kita. Segala sesuatu dapat dikenal melalui apa yang menjadi lawannya. Untuk mengalami basah, harus ada kering. Untuk mengalami ketinggian, harus ada kerendahan. Untuk mengalami terang, harus ada gelap. Oleh karena itu, Tuhan menciptakan dunia yang majemuk ini agar kita mengalami diri kita. Seratus tahun dalam dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kekekalan, yang merupakan usia kita yang sebenarnya.
Jika kita datang ke dalam dunia ini untuk mengalami hal itu, lalu mengapa ada banyak penderitaan?
Kita sendirilah yang memilih tantangan-tantangan kita, tetapi perinciannya tidak. Alam semesta ini tidak dapat ditebak. Dunia materi adalah subyek dari prinsip ketidakpastian Heisenberg. Kita datang ke dunia ini untuk menghadapi apa yang dilemparkan kesempatan ke hadapan kita dan untuk mengatasi tantangan hidup. Tujuan hidup kita adalah untuk berjuang, mengalahkan kesulitan dan agar mengalami keberhasilan.
Kita tidak datang kemari untuk mengalami kemudahan. Rumah kita ada di surga. Disana kita dapat mencipta dengan pikiran kita dan segala sesuatunya mudah. Kita memutuskan untuk datang kemari karena kita ingin menantang diri kita sendiri.
Ketika kita berbicara mengenai dunia yang berikutnya, maka perumpamaan sangatlah bermanfaat. Yesus banyak menggunakan perumpamaan. Saya akan memberikan sebuah perumpamaan kepada anda. Bayangkanlah anda tinggal di rumah anda yang nyaman. Anda tidur di tempat tidur yang hangat. Ketika anda bangun, anda dapat mandi dengan air hangat. Anda memilih apa yang anda ingin makan dari dalam lemari pendingin anda dan memasaknya di kompor, sementara mesin pembuat kopi anda membuatkan secangkir kopi yang nikmat. Meja makan tempat anda sarapan dipenuhi buah-buahan segar dan semua yang anda butuhkan. Hidup terasa indah dan mudah, tetapi anda menginginkan sesuatu yang lebih menyenangkan. Lalu anda memutuskan untuk pergi berkemah. Anda mendirikan tenda di alam bebas; tidur di tanah; mandi air sungai yang dingin sementara nyamuk menggigiti anda; anda mencari makanan dan berburu, memancing ikan dan memanggangnya di api.
Mengapa membuat hidup anda sesulit itu? Ada orang-orang yang bahkan memutuskan untuk mendaki gunung. Mereka membahayakan hidup mereka dan menyiksa diri dengan suhu dan dataran yang tidak bersahabat. Mengapa ada orang yang mau melakukan hal-hal itu sedangkan tinggal di rumah jauh lebih menyenangkan dan mudah? Apakah mereka gila? Itu karena kita menyukai tantangan. Itulah sebabnya mengapa kita datang ke dalam dunia ini. Sama seperti orang yang memilih untuk pergi memancing, dan yang lainnya lebih menyukai mendaki gunung Everest, kita memilih tingkatan tantangan yang ingin kita hadapi dalam dunia ini. Kehidupan adalah bagaimana mengatasi tantangan hidup.
Ini hanyalah sebuah perumpamaan. Hidup ini bukan piknik atau berkemah. Ada misi bagi hidup kita. Mungkin wajib militer adalah contoh yang lebih baik. Para prajurit mendaftar untuk melayani dalam bidang militer padahal mereka tahu bahwa itu sangat berat. Tetapi pelayanan mereka itu mempunyai tujuan. Hidup kita juga mempunyai tujuan. Pada akhirnya kita akan menemukannya. Saya menemukan tujuan hidup saya 15 tahun yang lalu. Saya tahu tujuan saya datang ke dalam dunia ini dan saya hampir mati karena jatuh pada usia 9 tahun ketika para dokter megatakan pada orang tua saya bahwa saya tidak dapat ditolong lagi; semua itu terjadi agar saya menolong saudara-saudari saya sesama manusia untuk mengetahui kebenaran mengenai Islam. Tetapi saya tidak menyadari hal ini hingga 15 tahun yang lalu. Bahkan kemudian saya tidak menyadari bahwa menghapuskan Islam adalah tujuan saya datang ke dalam dunia ini. Kini setelah saya menemukan Tuhan, saya melihat bagaimana segala sesuatu dalam hidup saya, kegagalan dan keberhasilan saya, dan penderitaan saya telah menyiapkan saya untuk menjalankan misi saya. Saya kira saya telah memilih tujuan ini 15 tahun yang lalu. Tidak demikian! Saya telah memilihnya sebelum saya dilahirkan.
Ada orang-orang yang mengetahui mengapa mereka ada disini. Mereka menikmati hiudp mereka dan ingin membuatnya juga dapat dinikmati orang lain. Sedangkan yang lainnya tidak memahami hal ini. Mereka menipu, menyakiti dan berkelakuan buruk. Orang-orang ini akan mengalami penyadaran yang keras ketika petualangan itu telah berakhir dan mereka dipanggil pulang. Tidak ada penghukuman tentunya, tetapi akan ada penyesalan. Mereka menyesal karena mereka telah kehilangan kesempatan untuk menggenapi misi mereka.
Ijinkan saya memberi contoh lain. Andaikan anda bertemu dengan seseorang dalam kegelapan dan memukulinya sampai mati. Mungkin karena ia telah menginjak kaki anda dan anda sangat marah atau karena anda ingin merampoknya. Kemudian anda berlari pulang dengan gembira karena tidak seorangpun yang melihat perbuatan anda. Beberapa jam kemudian, anda mendapat telepon dari kantor polisi dan mengetahui bahwa orang yang anda pukuli tadi ternyata adalah ayah anda. Apakah anda akan merasa gembira? Tidakkah anda kemudian akan menghukum diri anda sendiri?
Apapun yang kita lakukan terhadap orang lain sesungguhnya kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Kita baru akan menyadarinya jika kita telah meninggalkan dunia ini. Disini orang dapat hidup tanpa nurani. Tetapi tidak di akhirat!
Dalam satu pengalaman menjelang ajal yang saya dengar, seorang wanita mengatakan bahwa ia melalui dua gerbang neraka yang berbeda sebelum ia masuk ke surga. Pertama, ia melihat tempat yang penuh nyala api, dimana setiap jiwa [menurut saya tempat dimana Muhammad dan Hitler] dibakar. Kemudian ia melewati gerbang yang lain. Ini adalah tempat yang terasing, dengan langit yang merah dan bayang-bayang yang panjang. Tempat ini dipenuhi orang-orang yang tenggelam dalam pikiran mereka, tidak peduli pada orang lain di sekitarnya. Wajah mereka penuh penyesalan dan kesengsaraan. Ia mengatakan bahwa yang mengejutkannya adalah gerbang-gerbang kedua neraka itu terbuka lebar dan dapat terlihat dari segala sudut di dalamnya. Tetapi jiwa-jiwa di dalamnya tidak melakukan usaha apapun untuk keluar dari sana. Kisah lainnya adalah seperti yang diceritakan oleh seseorang yang kepadanya diperlihatkan seluruh hidupnya dan dapat memilih untuk masuk surga atau neraka. Ia berkata, saya dapat memilih untuk masuk ke surga tapi saya tahu itu bukan tempat saya.
Berdasarkan apa yang telah saya pelajari dan pahami mengenai dunia yang berikutnya/akhirat, kita sendiri memilih penghukuman kita. Disana, jiwa-jiwa tidak berbicara seperti yang kita lakukan disini. Kita saling membaca pikiran. Ya, disana tidak ada privasi. Semua pikian kita dan seluruh hidup kita diekspos kepada semua orang. Disini kita dapat menyembunyikan pikiran-pikiran kita dan walaupun kita kotor, kita dapat berlagak suci. Disana hal itu tidak mungkin terjadi.
Setelah mempelajari hal ini, saya menyadari jika setiap orang dapat membaca pikiran orang lain, maka dunia ini akan menjadi surga. Disini, ketika kita bertemu dengan seseorang, kita memperlihatkan senyuman palsu di wajah kita seakan-akan kita senang bertemu dengannya sedangkan jauh di lubuk hati kita membencinya dan berencana menipunya. Jika setiap orang dapat mengetahui pikiran semua orang, tidak seorangpun berani mempunyai pikiran yang buruk. Tidak heran, mereka yang mempunyai pengalaman menjelang ajal yang melihat para penghuni surga mengatakan setiap orang mengasihi sesamanya disana. Sudah tentu! Bagaimana orang dapat mempunyai perasaan yang berbeda jika seluruh dunia dapat melihat pikiran-pikirannya?
Apa yang dikemukakan Ali Sna adalah jalan keluar bagi mereka yang gagal mempercayai Tuhan.
Dan menjadi jawaban bagi kegelisahan terhadap pertanyaan:
Bagaimana saya setelah mati?
Apa yang akan terjadi pada saya?
Apa konsekuensinya bila saya tidak bertuhan?
Saya pribadi kurang sependapat, karena sebagai manusia lemah saya membutuhkan Tuhan yang hidup, yang mampu menolong saya dan menjamin keselamatan saya setelah saya mati.
Ini saya baru setuju dg Berttari, hanya kadangkala komentarnya kayak orang yang tak berTuhan. Syukurlah kalau begitu. Lain kali jangan suka menghina Allah SWT ya.
@ dssc7
Anda menulis:
…Lain kali jangan suka menghina Allah SWT ya.
Respons:
Alloh swt yang menghina dirinya sendiri.
Karena hanya mampu memberikan janji pengampunan dosa pada muslim. Padahal Pengampunan dosa sudah berlaku jauh sebelum islam lahir.
Lukas 5:20
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."
I Yohanes 1:7b : “Dan darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”
Lukas 5:24a: “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”
Jika tidak ada pengampunan, muslim sudah pasti ke neraka;
“Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam” (Qs 20:74).
Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” (Qs.2:81)
Masih bergunakah janji pengampunan dosa, jika muslim sudah di neraka?
Kenapa anda mau menyembah alloh swt untuk ke neraka?
Silahkan direnungkan…
##########
Babi sudah membongkar kedok ketidak maha tahuan alloh swt.
Alloh swt tidak tau manfaat babi sehingga mengharamkannya, padahal babi sudah berperan sangat besar dalam menghajikan muslim.
Subhanalloh…
+++++
Alloh SWT bukanlah Allah yang sama yang sudah memberikan Taurat pada zaman musa.Karena Alloh SWT justru mendukung pelanggaran Taurat yang dilakukan muhamad.
Alloh SWT bergelar "Sebesar-besar pembalas tipu daya"
Iblis bergelar "Bapa segala tipu daya (dusta)"
Iblis tempatnya di neraka
Alloh SWT memastikan umat muslim mendatangi neraka. (Qs19:71)
Setan alias iblis adalah teman sekerja Alloh SWT:
QS 19. 83.
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma’siat dengan sungguh-sungguh?,
QS 43.36.
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
Qs21:82
Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan adalah "Kami memelihara mereka(setan-setan) itu."
—————-
Bagi yang mencari keselamatan, jangan mau mendatangi neraka (QS19:71) walau dengan alasan apapun karena neraka pusatnya kuasa kegelapan/setan/iblis.
Bagi yang mementingkan urusan bawah perut, alloh swt sudah buka jalan…(cara licik). Tidak masalah lagi walau yang diincar sudah memiliki suami. QS[33:37]
Kalau saya perhatikan diskusi di forum ini ada kecenderungan saling mengolok.
Buat semuanya, agar diskuti kita berjalan baik, dan tidak sia-sia, buang-buang waktu. Sebelum diskusi, silakan cermati tiga ayat 11 dan 13 surat Hujurat berikut ini.
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. 49:11)
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13). Selengkapnya silakan klik situs ini. http://quran.com/49
titik beratnya adalah bagaimana ajaran salah mengakibatkan penerapan salah dalam masyarakat Isalam mengajrkan salah pembunuhan dan kebencian adalah hal yang paling disenangi oleh alalh swt karangan muhamamd bagaimana mereka membunuh dikatakan sebgai prajurit allah sehingga alalh swt akan menyiapakan segala kenikmatan saat merka mati INI JELAS SESAT DAN MENYESATKAN saya setuju dengan alisina bahwa untuk mendapatkan surga didunia ini adalah bagaimana mengenal pikiran orang lain sehinga dapat kita terima dan pikiran juga menyesuaikand dng keadaan eksternal kita…tapi satu hal bahwa alisina tidak mengupas apa yang harus dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan hidup abadi (surga) jelas saya setuju pada betharia karna manusia lemah tentu perlu mendapatkan penolong dan satu satunya penolong sejadi hanya ada pada Jesus.
selanjutnya tentang Karma (atau lebih lengkapnya Karma phala), ini bukan tentang apa yg harus kita pelajari tetapi tentang awareness bahwa segala sesuatu yg kita perbuat akan ada konsekuensinya. Dan pada tahap lebih lanjut, karma phala bukan untuk membuat orang makin terikat akan hukum sebab akibat tetapi untuk bisa lepas dari hukum sebab akibat ini, sebagai tujuan akhir dari perjalanan kita yaitu moksa (manunggaling kawula lan gusti), seperti kata Ali Sina "Segala sesuatu yang ada pada Tuhan juga ada pada kita…… Tetapi ketika kita kembali kepada sumber kita, kita menjadi satu dengan sumber kita dan kita mengingat kembali semua pengetahuan yang dimilikinya. Mengingat Tuhan berarti mengingat kembali dengan semua jiwa dan menemukan kembali kemanunggalan kita dengan alam semesta.
Ayat-ayat ramalan kedatangan Nabi Muhammad dikutip dari Dr. Zakir Abdul Karim Naik (“Persamaan Hindu dan Islam”). Bagaimana menurut pendapatmu Yuhu.
Disebutkan dalam Bhavisa Purana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 : “Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil “Musalaman” (perantara kedamaian).”
Kalau anda baca tulisan diatas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.
@ dssc7
Anda menulis:
Kalau anda baca tulisan diatas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.
Respons:
betul, orangnya adalah kakek-kakek penjual obat gatal, ciri-cirinya sama seperti yang disebutkan. Dia selalu jualan dibawah pohon dekat masjid sambil baca quran dan berdakwah. banyak orang yang berkumpul. Dan bila tiba waktu sholat, mereka semua sholat.
Wow ramalan yang terbukti…
Subhanalloh…
##########
Babi sudah membongkar kedok ketidak maha tahuan alloh swt.
Alloh swt tidak tau manfaat babi sehingga mengharamkannya, padahal babi sudah berperan sangat besar dalam menghajikan muslim.
Subhanalloh…
+++++
Alloh SWT bukanlah Allah yang sama yang sudah memberikan Taurat pada zaman musa.Karena Alloh SWT justru mendukung pelanggaran Taurat yang dilakukan muhamad.
Alloh SWT bergelar "Sebesar-besar pembalas tipu daya"
Iblis bergelar "Bapa segala tipu daya (dusta)"
Iblis tempatnya di neraka
Alloh SWT memastikan umat muslim mendatangi neraka. (Qs19:71)
Setan alias iblis adalah teman sekerja Alloh SWT:
QS 19. 83.
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan- syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma’siat dengan sungguh-sungguh?,
QS 43.36.
Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
Qs21:82
Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan adalah "Kami memelihara mereka(setan-setan) itu."
—————-
Bagi yang mencari keselamatan, jangan mau mendatangi neraka (QS19:71) walau dengan alasan apapun karena neraka pusatnya kuasa kegelapan/setan/iblis.
Bagi yang mementingkan urusan bawah perut, alloh swt sudah buka jalan…(cara licik). Tidak masalah lagi walau yang diincar sudah memiliki suami. QS[33:37]
Ali Sina;
"Ijinkan saya memberi contoh lain. Andaikan anda bertemu dengan seseorang dalam kegelapan dan memukulinya sampai mati. Mungkin karena ia telah menginjak kaki anda dan anda sangat marah atau karena anda ingin merampoknya. Kemudian anda berlari pulang dengan gembira karena tidak seorangpun yang melihat perbuatan anda. Beberapa jam kemudian, anda mendapat telepon dari kantor polisi dan mengetahui bahwa orang yang anda pukuli tadi ternyata adalah ayah anda. Apakah anda akan merasa gembira? Tidakkah anda kemudian akan menghukum diri anda sendiri?
Apapun yang kita lakukan terhadap orang lain sesungguhnya kita lakukan terhadap diri kita sendiri. Kita baru akan menyadarinya jika kita telah meninggalkan dunia ini. Disini orang dapat hidup tanpa nurani. Tetapi tidak di akhirat! "
Logika Ali Sina tentang penyesalan sesudah mati yang disamakan dengan neraka. luarbiasa! Cara pandang kehidupan setelah kehidupan dunia yang seperti ini baru saya baca disini. Benar bahwa penyesalan memang luarbisa menyakitkan. Aku bayangkan ketika para penindas-pembunuh-penyiksa-hipokrit-penipu di dunia setelah mereka mati nanti akan tahu bahwa orang yang telah ditindas oleh mereka itu ialah Tuhan sendiri, kurang lebih seperti tercatat dalam naskah Injil. Penyesalan hebat akan menjadi hukuman mereka?
Artikel yang luarbiasa berguna sekali. Thks untuk alisina n alisina.org team. KEEP UP and GBU
wajar bagi manusia saat dia membenci seseorang maka yang dilihat hanya keburukannya dan saat menyukai seseorang yang dilihat hanya kebaikannya. salam damai
ada surga dan neraka itu hanya kulit bung, lihatlah lebih dalam, kita manusia diciptakan didunia ini lebih tinggi dari surga/neraka, apakah wajar jika kita mengejar sesuatu yang lebih rendah dari kita, salam damai
Bro Syeh!
Bumi yg kita injek2 ini adalah benua bawah.
Dunia yg kita gapai-gapai ini benua tengah
Apa tak mungkin ada utk kita benua atas?
Salam Damai!
Dear Admin, apakah fitur komentar bahasa Indonesia blog ini akan dibaca oleh Ali Sina? Mengingat bahasa yang digunakan beliau tentunya bahasa Inggris dan blog ini saya kira hanya sebuah saduran terjemahan dari situs asli milik Ali Sina berbahasa Inggris. Apakah kometar-komentar ini hanya akan menjadi sebuah hiasan blog ini tanpa komunikasi 2 arah dari si pembuat artikel.?
Selama ini saya hanya berkunjung dan menonton seperti nonton bola yang oper sana dan oper sini. Kadang suasana debat makin memanas membuat para pembacanya ikut merasakan emosi komentator. Tentunya saya berusaha menganggap ini sebuah tontonan dan sekadar akting dari beberapa orang yang sebenarnya saling kenal bila tidak ingin hati terluka. Terus terang saya enggan ikut berkomentar karena takut menjadi bahan caci-maki dan berakhir dengan memiliki nama panggilan baru yang amat banyak terdengar bagai absensi penghuni hutan. Saya sering membaca tanggapan-tanggapan yang kacau dalam penyusunan kalimat atau salah memilih kosa kata. Hal seperi ini justru menjadi bulan-bulanan dan hinaan lawan diskusinya. Semoga saya bisa memilih kata yang tepat demi dapat menjelaskan maksud saya dalam kata-kata ber- bahasa Indonesia.
Dari hanya menonton saya akhirnya tergugah menulis ini karena kali ini Ali Sina sedikit membahas KARMA, sebuah istilah yang melekat dan menjadi panutan kehidupan saya sehari-hari sejak kecil dan saya kira bukan berasal dari istilah islam yang menjadi target khusus serangan blog ini maupun situs Ali Sina lainnya. Sangat menarik karena bagi saya Ali Sina telah memahami makna KARMA dengan cara berbeda dari apa yang selama ini saya pahami. Seakan-akan anda berusaha membandingkan – bandingkan "Lihat saya-pun menyerang agama selain islam bila saya menemukan ajaran-ajarannya yang tak layak dalam etika versi saya… tapi khusus agama ini (islam) saya akan menyerang secara khusus karena teramat banyak titik yang tak layak yang mengancam!" itu bayangan saya pada ucapan Ali Sina. Saya hanya menduga..
Ali Sina menganggap karma sama dengan 'hukuman Tuhan'. Rasanya demikian bila saya tak salah memahami. Dalam pemahaman saya, karma berati 'tugas yang dibangun kehendak’ bukan 'hukuman'. Memahami karma sebagai 'hukuman' adalah pemahaman para kaum Sudra. Sekali lagi maaf, ketika saya menyebut sebutan kaum-kaum tertentu dalam hindu – beberapa orang umumnya memotong ucapan saya bahwa ajaran hindu tidak beradab karena telah membeda-bedakan derajat manusia ke dalam kasta-kasta yang sesungguhnya melanggar hak asasi manusia. Ijinkan saya bercerita…
Semoga hal ini dapat menjadi wawasan bersama bila anda menemukan manfaatnya. Sesungguhnya pembagian klas pada manusia menurut hindu dibutuhkan demi tercapainya maksud dari agama itu sendiri . Agama berasal dari istilah ajaran kami dan diserap dalam bahasa Indonesia, ia berbeda makna dengan istilah inggris RELIGION (Penghambaan Kembali atau versi baru dari LIGION – karena LIGION adalah menghambakan diri pada raja) yang selama ini dianggap sebagai terjemahan bahasa Inggris yang sahih untuk Agama. Beda! AGAMA berarti: TIDAK KACAU atau TIDAK BINGUNG. Karena sesungguhnya Kebingungan adalah sumber kekacauan terbesar dunia ini sehingga butuh diluruskan. Mengapa manusia biingung? Sejak lahir manusia telah terbatas kemampuannya. Dunia ini penuh tanda tanya. Dunia ini terlalu besar untuk dipahami namun badan ini terlalu besar untuk mempelajari hal-hal yang kecil. Ia berjuang untuk mengetahui sebanyak mungkin hal-hal yang tak diketahui. Ia menanyakan batas langit, menanyakan proses sebuah kejadian yang misteri, menanyakan sebab akibat . Bila pertanyaan-pertanyaan ini terus ditanyakan ia akan berakhir pada kebingungan terbesar dikenal sebagai: 4 BIG QUESTIONS akhir dari segala pertanyaan. Tidak perlu kaya, tidak perlu pintar, tidak perlu hidup di jaman yang beda untuk menanyakan ini, dan mungkin anda salah satu yang pernah menanyakan ini: 1. Siapakah Saya? 2. Dari Mana Diri Saya Sesungguhnya Berasal? 3. Akan ke mana saya bila semua ini berakhir? 4. Apa Yang Harus Saya Lakukan Di Dunia Ini?
Sesungguhnya Jawaban-jawaban atas 4 BIG QUESTIONS ini telah ditemukan. Namun dunia ini berciri gelap. Jawaban terhadap 4 BIG QUESTION dan selanjutnya mengajarkan orang lain tentang teknik pencapaian untuk jawaban atas pertanyaan ini ternyata sulit dijelaskan dengan bahasa karena bahasa memiliki banyak kelemahan (berubah makna dalam masa singkat apalagi pesan yang berasal ratusan tahun lalu, bahasa mudah bergeser makna, definisi baru, makna ganda dll). Pengalaman spiritual menyangkut pengalaman indria yang sulit dibahasakan. Bisakah anda menceritakan rasa kopi pada orang yang belum pernah minum kopi sebelumnya agar ia bisa membayangkan rasa tersebut secara tepat dalam otaknya hanya lewat kata-kata? Kadang-kadang usaha memahami jawaban-jawaban tersebut justru melahirkan kebingungan yang lebih kacau dan malah terpahami salah.
Seperti contoh: Ketika memahami kata ‘WAHYU’ umumnya orang awam maupun ahli yang tersesat menganggap kata ini sebagai sebuah pesan gaib yang dapat didengar oleh telinga (Pengetahuan ini dalam pengamatan saya justru sering dimanfaatkan penghuni alam gaib yang jahil dengan berbisik di telingga lalu serta merta dianggap wahyu). Ini usaha penjelaan saya semoga anda tidak salah memahami: WAHYU memang terdengar telinga tapi ia bukan berupa bahasa dan berasal dari dalam tubuh. Suara-suara ini memunculkan Wahyu yang muncul dalam ingatan. Anda melihat dan mendengar dari ingatan. Mungkin serupa seperti pengaruh hipnotis namun secara sadar anda berkuasa pada tubuh anda dengan tiba-tiba anda mengingat masa kecil anda yang terlupakan atau tiba-tiba ingat nasehat orangtua yang terhapus namun tidak tepat seperti ini.
Para penemu jawaban adalah manusia dengan kesadaran sempurna namun ia tetap seorang manusia. Mereka juga memiliki nafsu dan sangat mungkin memiliki tabiat yang bertentangan dengan etika. Pencarian jawaban sering terhalang karena habis waktu untuk meributkan cara berpakaian, perihal hidup dan tabiat sang penemu yang tak penting. Ingat dunia berciri gelap. Perihal norma dan etika adalah penghalang terbesar pencapaian jawaban atas pengetahuan ini. Saya umpamakan seperti ini: anda haus lalu bertemu air, namun anda menolak air tersebut karena wadah air terbuat dari material kayu yang tidak anda sukai karena pernah melukai anda. Lalu anda memilih tetap kehausan.
Penjelasan: Semua jawaban rahasia tersebut sesungguhnya dapat ditemukan dalam diri anda dan tersedia berlimpah. Badan anda. Banyak ilmu masa kini bercerita tentang the law of attraction, gelombang alpha, beta, tetha dan delta. Sesungguhnya hal tersebut adalah kunci- kunci pencarian jawaban namun jadi ruwet karena agama menjelaskan dengan istilah beda namun sesungguhnya hal yang sama. Kesadaran sempurna adalah ketika anda dapat menguasai pikiran anda selalu dalam kondisi alpha dan memanfaatkannya secara benar, namun harus hati-hati karena bentuk kesadaran ini dapat juga menjadi pengantar ke dalam ketidak benaran. Anda harus tahu dulu manfaat tiap kondisi gelombang pikiran sebelum akhirnya anda akan menemukan jawab tertinggi pada gelombang yang tidak umum yang disebut sebagai gelombang gamma. Anda akan temukan Utopia sesungguhnya.
Kunci terpenting segala pencapaian spiritual terletak pada kehendak (mind) bukan pikiran (think) walau sama-sama berasal dari otak. Ia juga memiliki pengaruh pada alam semesta maha luas maupun alam renik dan inilah energy yang selama ini mempengaruhi jalan hidup dan mengatur rezeki manusia. Hubungannya sangat rumit namun terkait sangat kuat. (Menurut beberapa literatur, bila anda ingin memahami hal ini secara logis pelajari Fisika Quantum) Kehendak tercermin pada tabiat dan tindakan manusia di mana pikiran tak terlalu utama. Kehendak berasal bukan datang dari pikiran namun dari hal-hal yang menjadi fokus keseharian manusia (bukan kosentrasi). Tiap tindakan manusia memiliki karakter energi di mana alam semesta yang bersifat selaras. Menurut dan seimbang. Alam semesta akan menurut dan menarik energi-energi sejenis dengan energi kehendak tertentu ia hanya mengikuti arus tanpa melawan karena demikianlah hukumnya tanpa membedakan pikiran jahat atau baik. Pikiran memiliki tugas mensiasati agar tercipta kehendak yang sesuai.
Contoh pengaruh kehendak pada jalan hidup: Orang yang sering nonton film kesedihan walau ia selalu berpikir kebahagiaan, maka ia akan sering menerima kesedihan karena dirinya telah menarik energi-energi selaras dengan kesedihan. Sedangkan orang yang sering melihat gambar kekayaan dan yakin memilikinya walau pikirannya jahat, ia akan didatangi energi yang selaras dengan kemakmuran.
Namun demikian, pikiran juga memiliki andil untuk mempermudah menyelaraskan energi pada saat pikiran mencapai alpha. Ada 4 jenis tabiat yang mempermudah dan mepercepat untuk membuka pintu keselarasan diri menarik keselarasan alam: pasrah, ikhlas, sabar dan syukur. Ada 3 tabiat manusia yang terbukti menghalangi pencapaian. Marah takut dan sedih (Dalam pemaham kami, inilah yang disebut sebagai dosa – dari bahasa latin doxa) Hal-hal yang menyebakan muculnya marah, takut dan sedih adalah sath-na.. atau setan.
Sesungguhnya semua agama berusaha menjelaskan hal-hal di atas namun entah kenapa. Karena manusia bingung mereka malahan mikirin yang lebih rumit dan ngeributin yang lain-lain. Ini adalah hukum! Sama seperti hukum gravitasi yang tidak memilih dan pasti.
Kaum penemu jawaban sempurna yang sesungguhnya disebut sebagai kaum brahmana dalam hindu. Namun demikian sangat sulit menemukan brahmana sesungguhnya karena banyak orang yang merasa menemukan walau sesungguhnya mereka belum menemukan, mereka brahmana palsu. Kaum brahmana sendiri ada tingkatannya. Khusus untuk brahmana sempurna bisa diuji karena ia memiliki 10 pengetahuan berikut: 0. Ia memahami mana wahyu dan mana yang bukan dan telah menemukan rahasia cahaya Tuhan dalam diri secara nyata. 1. Ia tahu ilmu kepemimpinan dan mampu meredam orang-orang yang bingung agar tidak lagi memiliki rasa takut sedih dan marah. 2. Ia mampu membuat aturan yang adil dan menguji penemuannya untuk menekan jumlah kesesatan . 3. Ia tahu pengetahuan tentang kesenangan, ilmu tentang nafsu, seni dan keindahan. 4. Ia mengetahui bagaimana cara kerja ilmuwan dalam laboratorium. 5 Ia memahmi taktik perang dan cara berhadapan dengan orang-orang. 6. Ia memahami alam gaib dan susunannya seperti dimensi beda kecepatan, dan dimensi parallel. 7. Ia adalah memahami cara kerja alam. 8 Ia tahu ilmu keuangan 9. Ia adalah ahli sastra.
Kaum Satrya adalah kaum yang sangat ingin mengetahui jawaban bagaimana menjadi brahmana ia mencari dan menjadikan kaum brahmana sebagai penunjuk arah (guru). Untuk itu Ia harus menguasai 4 ilmu terlebih dahulu: 1. Ilmu roh, 2. Ilmu batin, 3 ilmu pengetahuan berdasarkan tattwa (dijelaskan di bawah) 4. Ilmu menyiasati jalan hidup. Menjadi satrya sesunggunya memiliki resiko bila tidak menyadari perihal dunia berciri gelap. Ia bisa saja mengikuti brahmana palsu tanpa menyadarinya dan tidak menerima 4 ilmu Satrya di atas karena kurangnya pengetahuan. Namun bila ia yakin dengan apa yang dianggapnya benar (walau ternyata salah) sikap ini justru menarik keselarasan ilmu-ilmu terbaik untuk orang ini. Ia akan selalu dipertemukan situasi tepat maupun orang tepat yang akan mengantarnya menemukan jalan untuk kembali lurus dan akhirnya menjadi brahmana utama walau kadang baru ia temukan dalam hidup berikutnya.
Kaum Wesya adalah kaum yang hidup dalam kebingungan walau kadang ia tak menyadarinya, ia semakin bingung dan mungkin tak tertarik bila dijelaskan tentang teori-teori kesadaran sempurna. Mereka ingin hidup tanpa kekhawatiran bebas dari rasa takut marah dan sedih . Mereka menjadi begini bukan diakibatkan oleh kebingungan dari 4 BIG QUESTIONS.
Kaum Sudra adalah kaum yang menolak, membalikkan pemahaman, pembuat penafsiran ajaran para Brahmana untuk kepentingan pribadi. Mereka menggunakkannya kendaraan spiritual sebagai alat untuk mencapai kekayaan, kekuasaan dan wanita. Beberapa berpura-pura menjadi brahmana dan seringkali dikenali lewat 6 ciri-ciri brahmana palsu berikut. 1. Mereka seakan-akan paham dan menguasai 10 ilmu brahmana sempurna 2. Mereka lebih memntingkan penampilan karena sadar hal tersebut adalah alat termudah menguasai simpati orang, set pakaian plus wajah sayu, facial dan senyum khas bicara pelan dan lembut. 3. Mereka menunjukkan sulap atau sihir yang membuat para wesya dan kadang satrya mejadi terkagum-kagum. 4 Membekali diri dengan menghapal kata-kata mutiara, ia tahu semua orang suka motovasi dan nasehat bijaksana. 5 Menciptakan pengikut dan pasukan di tempat2 masyarakat yang kurang terdidik dan mudah dipengaruhi hal di atas. 6. Menguasai teknik promosi dan pemberitaan media Dalam waktu singkat sumbangan datang deras dari para pengikut dan yang percaya.
Menagapa perlu ada pengelompokan ini? Karena tiap jaman selalu ada jenis-jenis ini. Hal ini dibutuhkan karena agama bertujuan menghilangkan kebingungan sementara kebutuhan jawaban atas kebingungan tiap orang berbeda. Kaum brahmana yang bijaksana akan membagi agama menjadi 3:
1.Tatwa adalah ajaran untuk kaum kstrya dan brahmana tingkat awal. Tatwa mengandung ajaran filsafat. Ilmu berpikir sistematis menjadi cerdas dan pelatihan kesadaran untuk kesdaran sempurna. Tattwa berfungsi sebagai pegangan menyaring pengetahuan agar menjadi ilmu dengan metode: Sebuah pengetahuan berhak menyandang ilmu atau dharsana bila ia memenuhi semua 3 syarat berikut: harus logis, koheren dan pasti. Bila tidak memenuhi syarat ia tetap disimpan sebagai pengetahuan dengan gelar: Purana.. Pengetahuan maupun kitab yang tergolong Purana tidak bisa dikutip untuk kepentingan penyebaran ilmu.
2.Susila adalah pengetahuan tentang prilaku yang mempengaruhi terciptanya kesadaran sempurna. Lebih banyak membahas bagaiaman memaknai sabar syukur ikhlas pasrah dan langkah-langkah menyiasati hidup. Mempelajari teknik-teknik penguasaan diri agar terhindar dari sifat marah, takut dan sedih. Ajaran ini digemari kaum kstrya dan wesya yana mencoba memahami untuk menjadi kstrya
3.Upakara adalah jalan ritual mengikuti perumpamaan dan pembangkitan kesadaran lewat tradisi dan euforia. Jalan ini digemari Kaum Wesya dan kaum Wesya yang tertindas karena telah disesatkan kaum sudra. Mereka cenderung lebih memilih pengajaran yang tidak membutuhkan pemikiran berat. Mereka lebih mudah melatih sabar iklas pasrah dan syukur lewat ritual khusuk dan berkumpul membangun euforia adalah cara termudah melupakan sifat marah takut dan sedih.
Sesungguhnya pembagian ini bukan penilaian manusia terhadap manusai lainnya. Hanya sebagai patokan menila diri sendiri.. sesungguhnya anda berada di mana. Bila dari penilain ini anda sadar diri maka anda dapat menentukan langkah anda sendiri. Sebuah keinginan atas sebuah pencapaian kembali pada anda. Para pemimpin yang hendaknya datang dari kaum brahmana .
Selanjutnya tentang KARMA.. seperti ditulis dalam pembukaan tulisan saya… Hindu percaya roh tidak mati ia adalah energy yang masih menyimpan kehendak dan ia akan berubah wujud dalam hukum keselarasan alam semesta . Keselarasan hanya menuruti kehendak.. Alam menemukan bentuk-bentuk yang sesuai agar alam tetap seimbang. Ada kehendak yang menarik kehendak selaras yang terjadi segera. Ada yang menunggu karena harus menyesuaian kehendak lain yang tumpang tindih dan rumit. Dan ada kehendak yang menarik kehendak selaras dan memenuhi hukum keselarasan pada kehidupan sang roh pembawa energy pada wujud berikutnya.
Contoh KARMA: Seorang pendeta (Pendeta belum tentu brahmana) memiliki pemahaman bahwa ia tidak akan berbuat salah bila ia bisa tidak melakukan apa-apa selama hidupnya. Ia memilih untuk seumur hidup meditasi tanpa kemana-mana dengan harapan datang kesadaran sempurna yang mengantarnya dalam pengetahuan sempurna yang terbebas dari rasa bingung. Dengan diam justru ia tidak pernah melatih sabar syukur pasrah dan ikhlas . Ketia ia meninggal keselarasan dalam dirinya menarik keselarasan alam untuk membentuk bentuk kehidupan sesuai kehendak sang pendeta pada hidup berikutnya.. Alam menciptakan bentuk hidup yang selaras tindakan sang pendeta.. kehidupan berikutnya ia menjadi roh sebuah pohon. Sebagai pohon ia justru dapat berfungsi lebih baik untuk alam semesta dibandingkan ketika ia lahir sebagai manusia namun tetap terpenuhi kehendaknya untuk tetap bisa diam secara layak tanpa khawatir berbuat salah lagi.
Saya selalu ingin menemukan cara termudah untuk menjelaskan hal ini , namun sulit dan malah jadi bertele-tele ya. Semoga bahasa saya bisa dipahami .
I dont understand what you all anithing to say. everithing is wrong 'couse my believe is true. What is true?